Sebuah pergerakan
Oleh : Tyas Lestari
Organisasi mahasiswa intrakampus merupakan organisasi mahasiswa
yang memiliki kedudukan resmi di lingkungan perguruan
tinggi khususnya di kampus kita tercinta Universitas pendidikan
Indonesia (UPI). Di UPI sendiri bentuknya bisa berupa Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM) atau Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Pengawas Mahasiswa (DPM), HMJ
(himpunan Mahasiswa Jurusan), dsb. Fungsi dari organisasi atau biasa disebut
basic responsibillity ada 3, yaitu : kaderisasi, pelayanan, dan sosial kontrol.
Dalam organisasi mahasiswa sangat identik dengan yang namanya pergerakan mahasiswa. Namun yang jadi masalah
pergerakan mahasiswa pada saat ini sudah melemah, kebanyakan dari organisasi
mahasiswa intrakampus hanya fokus pada tanggung jawab dasar atau basic responsibillity. Melemahnya
pergerakan mahasiswa tersebut bisa dilatarbelakangi oleh berkurangnya budaya
literasi pada setiap aktivis yang berkecimpung di dunia organisasi, budaya
literasi yanng dimaksud adalah membaca, menulis, dan diskusi. padahal ketika
aktivis ingin melakukan sebuah pergerakan budaya literasi adalah salah satu
yang harus diperhatikan karena langkah awal untuk melakukan pergerakan adalah
dengan cara membaca, membaca disini yaitu membaca dalam arti luas yaitu membaca
baik dari media cetak, media sosial atau bahkan bisa jadi membaca situasi yang
sedang menjadi sorotan publik.
Ketika setiap aktivis dirasa sudah mampu membaca maka mereka akan
memikirkan apa yang mereka baca, kemudian akan timbul kegalauan dalam dirinya, maka
muncullah pertanyaan “kenapa?mengapa?” dan pada akhirnya mereka yanng sudah
mampu membaca akan membentuk forum-forum diskusi yang nantinya akan
mendiskusikan apa yang menjadi pemikiran dari apa yang telah mereka baca. Setelah
melakukan diskusi maka akan muncul satu kesimpulan yang akan menjadi dasar
ketika para aktivis akan melakukan sebuah pergerakan untuk merubah sesuatu yang
lebih baik.
Ketika setiap aktivis sudah membaca dan mendiskusikan masalah atau
isu apa yang sedang buming, maka semesrinya
para aktivis harus dapat menuangkan pemikiran-pemikirannya dalam bentuk tulisan
untuk di share kepada khalayak, hal
ini merupakan salah satu bentuk penyadaran kepada publik agar semua tau tentang
pergerakan mahasiwa. Akan tetapi untuk melakukan penyadaran tidak cukup dengan
membuat tulisan, bisa dengan membuat propaganda-propaganda yang bisa ditempel
di setiap penjuru kampus, hal ini untuk memahamkan mereka agar ikut serta
berpikir dalam pergerakan mahasiswa yang harus dilakukan.
Setelah muncul penyadaran maka akan muncul dasar-dasar yang kuat untuk
disampaikan ke publik dalam diskusi terbuka dengan mendatangkan pihak-pihak
terkait untuk lebih menguatkan dasar-dasar pergerakan itu sendiri, maka publik
akan ikut serta dalam gerakan yang kita lakukan. Dari diskusi ini maka akan
menemukan jalan tengah yang akan menjadi solusi untuk melakukan sebuah
pergerakan mahasiswa.
0 komentar:
Posting Komentar