Pages

Minggu, 21 Juli 2013

"berawal dari kegalauan"



Sebuah pergerakan
Oleh : Tyas Lestari
Organisasi mahasiswa intrakampus merupakan organisasi mahasiswa yang memiliki kedudukan resmi di lingkungan perguruan tinggi khususnya di kampus kita tercinta Universitas pendidikan Indonesia (UPI). Di UPI sendiri bentuknya bisa berupa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) atau Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Pengawas Mahasiswa (DPM), HMJ (himpunan Mahasiswa Jurusan), dsb. Fungsi dari organisasi atau biasa disebut basic responsibillity ada 3, yaitu : kaderisasi, pelayanan, dan sosial kontrol.
Dalam organisasi mahasiswa sangat identik dengan yang namanya  pergerakan mahasiswa. Namun yang jadi masalah pergerakan mahasiswa pada saat ini sudah melemah, kebanyakan dari organisasi mahasiswa intrakampus hanya fokus pada tanggung jawab dasar atau basic responsibillity. Melemahnya pergerakan mahasiswa tersebut bisa dilatarbelakangi oleh berkurangnya budaya literasi pada setiap aktivis yang berkecimpung di dunia organisasi, budaya literasi yanng dimaksud adalah membaca, menulis, dan diskusi. padahal ketika aktivis ingin melakukan sebuah pergerakan budaya literasi adalah salah satu yang harus diperhatikan karena langkah awal untuk melakukan pergerakan adalah dengan cara membaca, membaca disini yaitu membaca dalam arti luas yaitu membaca baik dari media cetak, media sosial atau bahkan bisa jadi membaca situasi yang sedang menjadi sorotan publik.
Ketika setiap aktivis dirasa sudah mampu membaca maka mereka akan memikirkan apa yang mereka baca, kemudian akan timbul kegalauan dalam dirinya, maka muncullah pertanyaan “kenapa?mengapa?” dan pada akhirnya mereka yanng sudah mampu membaca akan membentuk forum-forum diskusi yang nantinya akan mendiskusikan apa yang menjadi pemikiran dari apa yang telah mereka baca. Setelah melakukan diskusi maka akan muncul satu kesimpulan yang akan menjadi dasar ketika para aktivis akan melakukan sebuah pergerakan untuk merubah sesuatu yang lebih baik.
Ketika setiap aktivis sudah membaca dan mendiskusikan masalah atau isu apa yang sedang buming,  maka semesrinya para aktivis harus dapat menuangkan pemikiran-pemikirannya dalam bentuk tulisan untuk di share kepada khalayak, hal ini merupakan salah satu bentuk penyadaran kepada publik agar semua tau tentang pergerakan mahasiwa. Akan tetapi untuk melakukan penyadaran tidak cukup dengan membuat tulisan, bisa dengan membuat propaganda-propaganda yang bisa ditempel di setiap penjuru kampus, hal ini untuk memahamkan mereka agar ikut serta berpikir dalam pergerakan mahasiswa yang harus dilakukan.
Setelah muncul penyadaran maka akan muncul dasar-dasar yang kuat untuk disampaikan ke publik dalam diskusi terbuka dengan mendatangkan pihak-pihak terkait untuk lebih menguatkan dasar-dasar pergerakan itu sendiri, maka publik akan ikut serta dalam gerakan yang kita lakukan. Dari diskusi ini maka akan menemukan jalan tengah yang akan menjadi solusi untuk melakukan sebuah pergerakan mahasiswa.



0 komentar:

Posting Komentar

 

(c)2009 Tyas Room's. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger